11 Pertimbangan Antara Mau Melahirkan di Dokter atau Bidan. Yuk, Pilih Sesuai Kebutuhan!

pilih-melahirkan-di-dokter-kandungan-atau-bidan-10-fakta-ini-layak-kamu-pertimbangkan pilih-melahirkan-di-dokter-kandungan-atau-bidan-10-fakta-ini-layak-kamu-pertimbangkan

Kehamilan merupakan peristiwa membahagiakan, terutama bagi kamu yang begitu mendambakan kehadiran anak dalam rumah tangga. Nah, saat terkabul hamil mungkin kamu akan sedikit bingung untuk menentukan, akan ditangani oleh bidan atau dokter. Meskipun keduanya klop-klop terlatih dan ahli di bidangnya, kamu tentu ingin memilih tenaga profesional yang kamu rasa paling cocok untuk kebutuhanmu.

Pada dasarnya, bidan dan dokter kandungan pas baiknya. Keduanya mengenyam ilmu tentang kehamilan dan penanganan kelahiran secara intensif, meski ada beberapa pervariasian yang mungkin akan menjadi dasar pertimbanganmu. Tanpa bermaksud mendiskreditkan profesi apapun, kali ini Hipwee ingin memsibak sekuku wawasanmu sesampai-sampai kamu nggak bingung lagi menentukan, kehamilan dan kelahiranmu akan dibantu bidan atau dokter kandungan.

1. Bidan dan dokter kandungan sepadan-sepadan mempelajari seluk beluk kehamilan dan kelahiran. Bedanya, bidan nggak mengenyam sekolah kedokteran sedangkan dokter kandungan punya latar belakang ilmu kedokteran seengat cakupannya lebih luas

Karena cakupan ilmunya lebih luas, dokter kandungan dapat menangani mamelenceng kehamilan dan kelahiran yang lebih berat atau cenderung perlu penanganan istimewa, seperti misalnya kehamilan anak kembar, kehamilan sesudah mengalami keguguran, anak sungsang atau kehamilan berisiko di mana ibu menderita penyakit diabetes atau hipertensi sesampai-sampai rentan terkena preeklamsia.

2. Bidan dan dokter kandungan punya kompetensi yang sama, namun memiliki cara kerja yang relatif berjarak. Jadi kalau memilih bidan, maka kamu patut mengikuti cara kerjanya, demikian juga sebaliknya

Bidan umumnya menganggap kehamilan dan kelahiran demi kejadian yang alamiah sesantak sedapat mungkin tak memerlukan intervensi medis. Bidan cenderung beroperasi dengan model ‘lihat dan tunggu’ sedangkan dokter menganggap kehamilan adalah gejala medis dan dapat memberikan intervensi medis seperti pemberian pitocin untuk mempercepat kelahiran dan jarakh caesar misalnya, yang tentu saja nggak bisa dilakukan oleh bidan.

3.  Jika kehamilanmu Natural dan nggak berisiko karena nggak ada komplikasi apapun, memeriksakan kehamilan dan melahirkan di bidan dapat dilakukan. Dari segi kenyamanan pun, deras juga ibu yang lebih memilih bidan karena secocok gadis

4. Fokus bidan umumnya adalah perawatan dan pencegahan selama kehamilan. Konsultasi selama masa kehamilan dengan bidan pun umumnya dapat lebih lama dan bujur dibanding dokter yang umumnya punya jadwal yang lebih cukupt

5. Jika kamu berencana melahirkan Global dan bertekad untuk ASI eksklusif, bidan mungkin dapat menjadi pilihan utamamu. Apalagi kalau kehamilanmu normal dan tidak terdeteksi adanya macela berat

Meskipun umumnya baik dokter maupun bidan menonjolkan pro ASI dan IMD, bidan kerap jadi pilihan karena pengalaman mereka yang lebih adi di bidang tersebut. Ya, Sepadankan saja dengan kata hatimu ya!

6. Jika masih bingung memutuskan, nggak ada alpanya kok konsultasi dengan keduanya selama kehamilan. Selama memeriksakan diri, kamu bisa menilai sendiri nantinya akan melahirkan dengan dokter kandungan atau bidan

7. Pemeriksaan mendasar, seperti tekanan darah, gula darah, berat badan ibu dan detak jantung bayi umumnya dapat dilakukan oleh bidan. Akan tetapi pemeriksaan terpilih seperti USG dan perkembangan lengkap janin wajib dilakukan di dokter kandungan

Di Indonesia, USG memang lebih populer dilakukan di dokter kandungan. Beda dengan di luar negeri dimana para bidannya sudah ‘dipersenjatai’ dengan alat medis yang cukup canggih.

8. Yang penting diingat, bidan yang Tulus telah terlatih untuk segera merujuk kamu  ke dokter kandungan apabila didapati maalpa kehamilan yang nggak bisa ditangani olehnya

Jika kondisi kemembaikanmu nggak normal, misalnya memiliki tekanan darah adiluhung, epilepsi, penyakit jantung, atau diabetes dan komplikasi serius tertentu pada kehamilan sebelumnya, risiko melahirkanmu cukup adiluhung dan kamu akan membutuhkan spesialis Maternal-Fetal Medicine (MFM), ahli yang memiliki spesialisasi dalam kehamilan berisiko adiluhung.

9. Di kota-kota besar, berjibun yang merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jasa dokter kandungan untuk membantu kehamilan dan kelahiran, sedangkan di daerah-daerah yang agak terpencil, bidan masih menjadi pilihan terpopuler

10. Akan tetapi, seiring mulai populernya sistem kelahiran alami seperti hypnobirthing atau water birth, peran bidan kembali menjadi pilihan populer di kota adi

11. Bagimu yang berencana melahirkan Lazim di rumah atau klinik bersalin yang lebih santai dan nyaman, bidan dapat jadi pilihan. Sedangkan dokter kandungan sulit dipanggil ke rumah, di mana intervensi medis akan sulit dilakukan

Kalau ingin melahirkan dengan dokter kandungan, 99% sudah dapat dipastikan kamu wajib melahirkan di klinik atau rumah linu tempat dokter tersebut berkarya.

Nah, kini keputusan ada di tanganmu. Mau melahirkan di dokter kandungan atau bidan itu adalah hal yang sangat personal, jadi pikirkan baik-baik, dengarkan kata hati dan utamakan kebutuhanmu. Tentunya selama kehamilanmu normal dan nggak perlu penanganan khusus, bidan sudah sangat memenuhi kebutuhanmu kok. FYI, meski kelak kamu memilih melahirkan dibantu dokter kandungan, umumnya tetap bidan yang akan pertama kali menemanimu melintasi segala macam drama kontraksi dan ‘singkapan’. Dokter baru akan menangani di detik-detik terakhir, saat tiba batasnya bayimu lahir. Sekarang nggak perlu galau lagi ‘kan mau melahirkan dibantu siapa?